KEJADIAN NYATA BERHUBUNGAN DENGAN KITAB INI


1. a. 
Di Provinsi Sicuan, Kota Chong Qing, Tiongkok, 

1. b. 
ada seorang bernama Wang Chong San 

1. c. 
yang sangat suka berbuat amal.


* * * 


2. a. 
Pada saat itu, 

2. b. 
penduduk Kota Chong Qing dilanda penyakit 

2. c. 
yang telah bertahun-tahun tidak dapat disembuhkan, 

2. d. 
banyak sekali binatang buas yang keluar dari hutan 

2. e. 
dan melukai penduduk kota.


* * * 


3. a.
Wang Chong San dengan tulus mengumpulkan para penduduk 

3. b. 
untuk melakukan ritual penolakan bala bencana.

* * * 


4. a. 
Ritual penolakan bala 

4. b.
dilakukan pada Tahun ke-2 (dua) Guang Xu,  

4. c. 
Bulan 4 (empat) ,  Hari ke-3 (tiga).  

4. d. 
Berakhir pada Hari ke-4 (empat).

* * * 


5. a. 
Namun pada Hari ke-5 (lima), 

5. b. 
tiba-tiba muncul seorang pekerja bernama Cheng Qing 

5. c. 
yang datang untuk melihat-lihat.

* * * 


6. a. 
Raut wajahnya begitu bercahaya 

6. b. 
dan dengan suara penuh wibawa berkata :

6. c. 
"SAYA adalah Guan Sheng Di Jun yang turun ke dunia manusia."


* * * 


7. a. 
Baru selesai berbicara, 

7. b. 
tiba-tiba Langit dipenuhi oleh awan berwarna-warni, 

7. c. 
lonceng dan gendang berbunyi sendiri, 

7. d. 
sehingga pendeta yang memimpin ritual penolakan bala tersebut 

7. e. 
ketakutan hingga menjadi pucat.


* * * 


8. a. 
Sang pendeta segera berlutut 

8. b. 
dan memohon petunjuk.

* * * 


9. a. 
Guan Sheng Di Jun dengan marah berkata,

9. b. 
"SAYA memperlakukan dunia dan kehidupan 

9. c. 
penuh dengan setia dan jujur, 

9. d. 
karena itu SAYA berharap 

9. e. 
agar semua manusia 

9. f. 
juga harus memiliki jiwa setia dan jujur, 

9. g. 
agar terhindar dari bencana." 


* * * 



10. a. 
Manusia telah melakukan dosa-dosa 

10. b. 
yang sangat membuat Langit marah, 

10. c. 
manusia tidak berbakti kepada Orangtua, 

10. d. 
manusia melakukan perbuatan asusila, 

10. e. 
menindas yang lemah, 

10. f. 
melakukan penipuan, 

10. g. 
memutar-balikkan fakta kebenaran 

10. h. 
dan membalas dendam.

* * * 



11. a. 
Dosa-dosa ini 

11. b. 
telah dibukukan oleh Dewa Bei Dou Xing Jun 

11.  c. 
yang bertugas mencatat tindak tanduk manusia.

* * * 



12. a. 
Saat Raja Langit kewalahan 

12. b. 
untuk melihat buku-buku yang mencatat dosa manusia 

12. c. 
yang telah menumpuk bagaikan gunung, 

12. d. 
Raja Langit memerintahkan Bei Dou Xing Jun 

12. e. 
untuk hanya mencatat orang yang berbaik hati.

* * * 



13. a. 
Namun dari 100 ( seratus ) orang, 

13. b. 
hanya terdapat 1 (satu) atau 2 (dua) orang 

13. c. 
yang tercatat sebagai orang yang baik.

* * * 



14. a. 
Hawa kejahatan manusia begitu menakutkan 

14. b. 
hingga menembus cakrawala, 

14. c. 
Raja Langit menjadi sangat marah 

14. d. 
sehingga menurunkan perintah 

14. e. 
untuk mencabut nyawa orang-orang jahat.

* * * 



15. a. 
SAYA tidak sampai hati 

15. b. 
melihat bencana ini akan tiba, 

15. c. 
karena itu SAYA beberapa kali memohon pengampunan 

15. d. 
kepada Raja Langit 

15. e. 
agar menyisihkan separuh dari jumlah manusia.

15. f. 
SAYA juga memohon ampun 

15. g. 
kepada 10 ( sepuluh ) Raja Neraka.

* * * 



16. a. 
Bencana akan datang menghantam dunia 

16. b. 
berupa angin, hujan, 

16. c. 
badai dan petir, air, api, 

16. d. 
pembunuhan, pemberontakan, 

16. e. 
binatang-binatang buas keluar dari hutan, 

16. f. 
ular dan serangga-serangga keluar menebarkan penyakit, 

16. g. 
para orang jahat akan segera dibinasakan.


* * * 



17. a. 
Apabila manusia tidak segera bertobat, 

17. b. 
maka pada saatnya nanti 

17. c. 
tubuhnya akan menjadi tengkorak 

17. d. 
yang berantakan dimana-mana.

17. e. 
Alangkah mengerikan ! Alangkah mengerikan !.

17. f. 
Karena itu, segeralah bertobat !

* * * 



18. a. 
Jangan melakukan lagi dosa-dosa lama, 

18. b.
jangan kembali ke jalan yang tidak benar, 

18. c. 
karena hanya dengan begitulah 

18. d. 
Langit akan tersentuh untuk tidak menurunkan bencana.

* * * 


19. 
Segala sesuatu yang SAYA katakan ini 

adalah KITAB SUCI PENYELAMAT DUNIA. 


* * * 



20. a. 
Manusia haruslah menghormati Langit, 

20. b.
menghormati para Dewa, 

20. c. 
menyembah para Leluhur, 

20. d. 
ber-bakti kepada Orangtua, 

20. e. 
mentaati hukum dan peraturan, 

20. f. 
menghormati guru, 

20. g. 
sesama penganut agama harus saling toleransi, 

20. h. 
harus hidup rukun dengan tetangga, 

20. i. 
suami-istri harus saling menghormati, 

20. j. 
Orangtua harus mendidik anak cucu nya, 

20. k. 
banyaklah berbuat pahala, 

20. l. 
jangan membunuh sesama makhluk hidup, 

20. m. 
tidak boleh berbicara yang tidak benar, 

20. n. 
jangan ada tindak-tanduk yang membangkang atau tidak adil. 

* * * 



21. a. 
Bila semua nasehat dan larangan ini dilaksanakan, 

21. b. 
maka bintang keberuntungan akan selalu menyinari kehidupan.


* * *



22. a. 
Apabila ada orang baik 

22. b. 
yang melihat isi Kitab ini, 

22. c. 
lalu menyalin dan menyebarluaskan, 

22. d. 
dan walaupun ada bencana yang akan menimpanya, 

22. e. 
maka bencana itu akan menjauhinya, 

22. f. 
dan tidak ada yang perlu ditakutkan.

* * * 



23. a. 
Setelah Guan Sheng Di Jun selesai berkata, 

23. b. 
lalu keluar dari tubuh Cheng Qing.

* * *



24. a. 
Orang-orang yang pada saat itu 

24. b. 
mendengar nasehat dan peringatan Guan Sheng Di Jun, 

24. c. 
segera mencatatnya menjadi buku 

24. d. 
dan menyebarluaskannya.


* * *



1. ) 

Pada saat itu, 

ada seorang bernama Hu Yan Qi 

menyangkal kebenaran isi buku atau Kitab ini.  

Sesampai di rumahnya, 

dia langsung muntah darah dan meninggal.





2.)

Juga ada seorang bermarga Deng 

yang juga menyangkalnya, 

satu keluarga 8 (delapan) orang 

meninggal semuanya 

karena terjangkit penyakit aneh.


* * *




3.)

Lebih aneh lagi, 

ada seorang bermarga Lan 

yang tinggal di daerah Shi Qiao Pu, 

beliau diramalkan akan mati di tengah jalan. 

Orang-orang menyebutnya 

sebagai bencana ular yang menghadang di tengah jalan.



Suatu hari, 

Lan melihat orang 

yang sedang menyalin buku atau Kitab ini, 

lalu menertawakan akan bodohnya orang tersebut. 

Belum selesai tertawa, 

tiba-tiba ada orang yang berlari datang 

dengan menghunuskan pedang 

dan menusuk lehernya, 

Lan pun mati terkapar penuh dengan darah.


* * *



Banyak orang yang percaya akan isi Kitab ini 

dan mendapatkan mukjizat hidup. 





4.)

Di daerah Chong Qing, Ji Wu Lu, 

ada seorang bermarga Xia, 

yang seluruh anggota keluarganya terjangkit penyakit aneh. 

Ketika mengetahui keberadaan Kitab ini, 

Xia menyalinnya sebanyak 20 ( dua puluh ) buku 

dan menyebarkannya kepada orang lain. 

Setelah itu, 

seluruh anggota keluarganya sembuh seketika 

tanpa berobat.





5.)

Ada juga keluarga 

yang cucu nya muntah, mencret dan demam 

sehingga nyawa nya terancam, 

namun keluarga tersebut melihat Kitab ini 

dan menyebarkannya sebanyak 20 ( dua puluh ) buku. 

Belum semua buku disebarkan, 

tiba-tiba sang cucu telah sembuh dari sakitnya.






6.)

Daerah Feng Tu, seorang bermarga Xun, 

dari 18 ( delapan belas ) orang anggota keluarganya, 

ada 13 ( tiga belas ) orang terjangkit penyakit. 

Setelah menyuruh orang menyalinnya 

sebanyak 20 ( dua puluh ) buku 

dan menyebarluaskan, 

ke-13 ( tiga belas ) anggota keluarga yang sakit 

juga segera sembuh.



* * *




7.)

Anak perempuan Yang Heng Chang 

yang tinggal di Ping Kuai Tang, Nan Jie, 

saat usianya baru 5 (lima) tahun 

terjangkit penyakit kejang-kejang, 

sudah berobat berkali-kali, tidak juga sembuh, 

anak perempuan tersebut tergeletak 

tak sadarkan diri bagaikan orang mati 

selama 7 (tujuh) hari 7 (tujuh) malam, 

dimana tubuhnya hanya sisa hawa panas, 

namun dengan cara apapun juga 

tidak bisa menyembuhkannya.




Suatu hari, Peng, 

Ibu sang anak bertemu dengan seseorang 

dan menceritakan kejadian ini, 

orang tersebut lalu menasehatinya 

untuk menyebarkan Kitab ini. 



Suami-istri segera sembahyang, 

lalu memperbanyak Kitab ini sebanyak 20 ( dua puluh ) buku. 

Ternyata tidak lama, 

sang anak perempuan tersebut segera sadarkan diri 

dan sembuh dari penyakitnya.


* * *




8.)

Tang En You, penduduk Kota Xiu, 

punggungnya menderita sakit 

bagaikan ditusuk oleh jarum. 

Selama 7 (tujuh) hari 7 (tujuh) malam 

dia sangat menderita. 

Setelah memperbanyak dan menyebarkan 20 ( dua puluh ) buku Kitab, 

penyakitnya pun segera hilang.


* * *




Nasehat atau peringatan Di Jun telah ada sepanjang sejarah, 

namun baru kali ini 

turun peringatan dan mukjizat yang begitu hebat.




Selain itu, semua nama, tempat, 

Tahun, Bulan dan Hari 

yang tertera dalam buku ini 

dapat diperiksa kebenarannya, 

sama sekali tidak boleh ada kebohongan.


* * *




9.)

Ada kejadian lain, 

dimana seorang bernama Hu Zhao Xue 

yang sangat suka berbuat kebaikan, 

suatu hari ia bermimpi 

bertemu dengan seorang Dewa Cheng Huang 

yang memberitahukan 

bahwa beliau mengemban perintah Lu Zu 

untuk pergi ke sebelah Selatan mencari obat 

untuk menyelamatkan manusia pada Bulan 6 ( enam ) , Tanggal 1 ( satu ).




Tiba-tiba dalam perjalanan 

terlihat seekor burung putih 

yang menjatuhkan selembar kertas, 

setelah membacanya ternyata adalah Kitab.




Kitab ini adalah obat mujarab bagi orang sakit, 

asalkan dengan tulus memperbanyak 

sebanyak 20 - 30 buku, 

maka penyakitnya akan hilang. 


Mukjizat Kitab ini begitu hebat. 


* * *




Aneh sungguh aneh, 

orang baik melewati hari-hari dengan tidak gembira, 

sedangkan orang jahat bersorak gembira di setiap malam.




Saat kutanyakan ini kepada Sang Buddha, 

Sang Buddha diam,  tidak menjawabku. 

Lalu berkata :

 "18 Luo Han tertawa terbahak-bahak. 

Tekad manusia begitu lemah."





Perbuatan baik dan jahat, 

dimana karma tidak terlihat di depan mata, 

membuat manusia seolah-olah tidak percaya akan karma.


* * *





Pada Tahun ke-2 ( dua ) Guang Xu, 

Bulan 6 ( enam ), Tanggal 3 ( tiga ), 

di Istana Raja Langit 

tiba-tiba datang seekor Naga 

yang terbang melintas dan mengitari Istana 

sambil membawa lembaran rahasia.




Saat Bhiksu mengambil dan membacanya, 

ternyata lembaran tersebut berisikan 

agar manusia segeralah bertobat, 

jangan berbuat kejahatan lagi. 


* * *





10.)

Pada Tahun ke-3 ( tiga ) Guang Xu, 

Bulan 6 ( enam ) , Tanggal 3 ( tiga ) , 

cucu bungsu dari Liu Tian Hua 

yang tinggal di daerah Machi, 

terjangkit penyakit panas badan dan muntah-muntah 

yang sangat membahayakan nyawanya. 

Kerabatnya Liu De Xian menasehati Tian Hua 

untuk menyebarkan Kitab ini sebanyak 20 ( dua puluh ) buku, 

ternyata cucu bungsunya segera sembuh dari penyakit.


* * *




11.)

Istri dari Liu De Ren juga ternyata sakit, 

namun sembuh 

setelah menyebarkan Kitab ini sebanyak 20 ( dua puluh ) buku.






12.)

Istri Zhang Bing yang tinggal di Feng Xi 

telah lama mengidap penyakit, 

namun sembuh 

setelah menyebarkan Kitab ini sebanyak 20 ( dua puluh ) buku.






13.)

Yan Yao Wang yang tinggal di Xiang Shi Xu 

setelah menyebarkan Kitab ini sebanyak 20 ( dua puluh ) buku, 

anak perempuannya yang nyawanya terancam 

karena terus menerus muntah 

akhirnya sembuh.






14.)

Istri He Xin Zhu yang tinggal di Jing Xi 

sembuh dari penyakit keras yang dideritanya 

setelah menyebarkan Kitab ini sebanyak 20 ( dua puluh ) buku.





15.)

Anak perempuan Tai Shi Jin 

yang tinggal di Tao Jia Shan 

telah menderita penyakit kejang-kejang 

selama 10 ( sepuluh ) tahun 

dan tidak kunjung sembuh. 

Setelah dengan tulus menyebarkan Kitab ini sebanyak 20 ( dua puluh ) buku, 

penyakitnya secara ajaib segera sembuh.






16.)

Istri Li Chao Jiu 

sembuh dari penyakit matanya 

setelah menyebarkan Kitab ini sebanyak 20 ( dua puluh ) buku.


* * *


Kejadian-kejadian tersebut adalah kejadian nyata. 




Langit tidak akan memaafkan orang yang membuat kebohongan untuk menipu sesama, 

para Dewa dan hantu juga tidak akan memaafkan orang yang menipu sesama.


* * *




17.)

Pada Tahun ke-5 ( lima ) Guang Xu, 

Bulan 7 ( tujuh ),  Tanggal 18 ( delapan belas ), 

di daerah Tao Yi, seorang bernama Gao Lang Qia 

melihat ayahnya sakit parah, 

walau diberi obat juga tidak membaik. 

Beliau kemudian menyebarkan Kitab ini sebanyak 50 ( lima puluh ) buku, 

sang ayahnya pun segera sembuh.






18.)

Di daerah Tian Tang, 

seorang bernama Liu Xiang Lou 

sejak kecil menderita penyakit asma 

dan tidak pernah sembuh, 

namun penyakit asmanya hilang 

setelah ia menyebarkan Kitab ini sebanyak 10 ( sepuluh ) buku.






19.)

Pada Tahun ke-6 ( enam ) Guang Xu, 

Peng Ke Chi yang tinggal di Shao Yi 

sembuh dari penyakit asma 

yang telah dideritanya selama beberapa bulan, 

setelah menyebarkan Kitab ini sebanyak 500 ( lima ratus ) buku.






20.)

Ayah Xiao Ru Quan 

yang tinggal di daerah Xiang Xiang, 

pada Tahun ke-7 ( tujuh ) Guang Xu, 

tiba-tiba muntah darah, 

tubuhnya menjadi sangat kurus dan sangat lemah. 

Setelah dengan tulus menyebarkan Kitab ini sebanyak 20 ( dua puluh ) buku, 

penyakit sang ayah pun segera sembuh.





21.)

Pada Tahun ke-8 ( delapan ) Guang Xu, 

ada seorang bernama Liu Wang Si 

yang tinggal di Si Shi Dou, 

tubuhnya sangat tidak tenang, 

namun setelah dengan tulus menyebarkan Kitab ini sebanyak 20 ( dua puluh ) buku, 

dia pun segera memperoleh ketenangan.






22.)

Pada Tahun yang sama, 

Bulan 6 ( enam ) , Tanggal 20 ( dua puluh ), 

Liu Hou Ming menderita batuk berdahak 

selama beberapa bulan yang tidak kunjung sembuh, 

setelah melihat isi Kitab ini, 

dirinya segera sadar 

bahwa Kitab ini adalah obat yang paling mujarab, 

lalu sembahyang dan menyebarkan Kitab ini sebanyak 20 ( dua puluh ) buku, 

batuknya pun segera hilang dan sembuh.






23.)

Di daerah Han Kou, Ibunda Zhou Shi Xi, 

tiba-tiba jatuh sakit sangat parah di Bulan 4 ( empat ). 

Hingga Bulan 7 ( tujuh ) , Tanggal 27 ( dua puluh tujuh ), 

penyakit semakin parah 

sehingga membahayakan nyawanya. 

Setelah melihat keberadaan Kitab ini, 

anaknya Zhou Shi Xi lalu menyebarkan Kitab ini sebanyak 100 ( seratus ) buku, 

tidak lama Ibunya pun segera sembuh.





24.)

Di daerah Jin Fen Zhou, 

murid dari Jie Yi, yang bernama Ji Qi Ying 

memohon ketentraman bagi keluarganya, 

setelah menyebarkan Kitab ini sebanyak 700 ( tujuh ratus ) buku, 

permohonannya pun terkabul.






25.)

Pada daerah yang sama, 

Guo Zhao Lun karena menderita penyakit panas dingin, 

dirinya menyebarkan Kitab ini sebanyak 500 ( lima ratus ) buku 

dan sembuh.






26.)

Anak dari Wang Bing Sheng, 

pada Bulan 2 ( dua ), Tanggal 8 ( delapan ),  

tiba-tiba menderita demam, 

walaupun sudah pergi berobat dan minum obat, 

namun tidak sembuh juga. 

Wang Bing Sheng, tiba-tiba terpikirkan akan isi Kitab ini, 

dirinya lalu memperbanyak dan menyebarkannya sebanyak 60 ( enam puluh ) buku, 

anaknya pun segera sembuh dari demam.






27.)

Murid Jie Yi yang lainnya, 

yang bernama Liang Ji Jian, 

menderita sakit mata, 

setelah menyebarkan Kitab ini sebanyak 200 ( dua ratus ) buku, 

matanya pun segera sembuh.



* * * * * 





25. 
Kitab ini berasal dari Chong Qing, 

barang siapa pun yang memohon kesembuhan atau kebahagiaan, 

maka mukjizat Kitab ini akan segera muncul. 


* * * 



26. a. 
Barang siapa yang berhati baik 

26. b. 
dan memperbanyak isi Kitab ini 

26. c. 
serta menyebarluaskan, 

26. d. 
maka cahaya terang akan selalu menyinari di atas kepalanya, 

26. e. 
kebahagiaan dan keberuntungan akan selalu menyertainya. 


* * *



27. a. 
Buddha Maitreya berkata :  

27. b. 
"Orang yang berbaik hati, selalu saja ada orang yang menindasnya.

27. c. 
Orang yang berhati jahat, selalu saja ada orang yang takut kepadanya.

27. d. 
Orang yang kuat, selalu saja ada orang yang mengalah kepadanya.

27. e. 
Orang yang lemah, selalu saja ada orang yang mencelakakannya.

27. f. 
Orang yang kaya selalu dilihat,

27. g. 
Orang yang miskin selalu dihina."


* * * 



28. a. 
Ke-6 masalah ini ditanyakan para Bodhisattva 

28. b. 
kepada Sang Maha Guru Damo. 

28. c. 
Damo menjawab :

"Jangan pedulikan, 

biarkan saja, 

lihat saja apa yang akan menimpa mereka 

setelah beberapa tahun lagi." 


* * *



29. a. 
Kwan Yin berkata : 

29. b. 
"Orang yang baik terus berbuat kebaikan, 

29. c. 
maka kebahagiaan dan kekayaan akan selalu menyertainya. 


* * * 



30. a. 
Orang yang jahat akan selalu berbuat kejahatan, 

30. b. 
maka neraka dan siksaan akan selalu menunggunya."

* * * 



31. a. 
Penipu selalu melakukan penipuan, 

31. b. 
maka ada 6 (enam) jenis binatang ternak akan menjadi reinkarnasinya."


* * *



32. a.
Bodhisattva Di Zhang berkata : 

32. b. 
"Kebaikan bagai pohon cemara. 

32. c. 
Kejahatan bagaikan bunga. 

32. d. 
di depan mata, kelihatannya tidak berarti apa-apa. 

32. e. 
Namun suatu ketika saat salju turun, 

32. f. 
yang terlihat hanya tinggal pohon cemara, 

32. g. 
sedangkan bunga telah gugur dan mati."



32. h. 
Karena itu, 

bersabarlah terhadap perlakuan buruk orang lain, 

biarkanlah mereka berbuat sesuka hati. 

Karena tidak lama beberapa tahun lagi, 

lihatlah bencana apa yang akan mereka derita.


* * *




33. 
Membina diri bisa bagaikan melakukan perdagangan jual-beli.


34. 
Timbangan haruslah jujur, sesuai dengan berat yang akan dijual.


35. 
Hubungan suami-istri dalam rumah tangga harus dijaga, jangan sampai terjadi pertengkaran.


36. 
Bila nasi sudah menjadi bubur, maka segalanya tidak akan tertolong lagi.


37. 
Janganlah melakukan penipuan dengan memakan berat timbangan, karena hal ini tidak akan dimaafkan oleh Langit.


38. 
Janganlah tergiur oleh kenikmatan dan keuntungan di depan mata.



39. 
Hiduplah dengan jujur dan benar 

agar bisa membawa berkah 

bagi anak cucu di kemudian hari. 



* * *